Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Pluralitas dan Pluralisme

Gambar
Oleh Zulfikhar *   Ada yang berbeda pada Maiyah (17 Juli 2013/9 Ramadhan 1437 H) tadi malam. Maiyah di bulan Ramadhan. Tidak biasanya mas Toto Raharjo menyuruh jamaah membuat tulisan. Kami diminta menuliskan gagasan dan ide kami ke dalam secarik kertas yang dibagikan olehnya. Kami diminta menulis tentang apa saja yang berhubungan dengan Maiyah. Dengan gagasan-gagasan batu itu mungkin akan menjadi masukan lebih meramaikan pengajian bulanan tersebut. Malam itu tidak biasanya mas EH Kartanegara hadir membersamai kami. Padahal rumah beliau jauh di Pekalongan. Dan kesibukannya sebagai wartawan saya pikir akan mengganggunya atau setidaknya memberikan alasan untuk dirinya supaya tidak datang. Tetapi rupanya tadi sore ada buka puasa bersama. Memperingati milad kedua majelis ilmu yang didirikan Maiyah, Nahdlatul Muhammadiyyin pimpinan Musthafa W Hasyim. Menurut saya, agenda tersebut merupakan alasan mas EH untuk menghadiri pengajian. Sambil menyelam sambil minum air

Dosa

Gambar
Bau anyir neraka sumbar, sumbang, gagap stagnan dalam sulaman dunia menyanyat asa, karsa di atas pusara kesempitan yang disempitkan oleh nafsu angkara Biarlah ia terbakar atau membeku Kotor dalam tumpukan debu Dalam kamar tanpa Qur'an dan buku Aku berdoa memohon kau kembali bersemayam, mengkristal, dalam iman sanubari seperti ranggasnya pohon kuldi di kampung surgawi Kuning, cokelat dan gugur pada huma di bukit Wonosari Disini aku pinta dan memohon Kasihan, 13 Juli 2013

Perlawanan Seorang Perempuan

Gambar
Judul: Harem Penulis: Qut al-Qulub al-Damrdashea Penerjemah: Andanusia Penerbit: Navilla Tebal: 252 Tahun: 2009 Peresensi: Zulfikhar * Sekilas kalau mendengar kata Harem , memori kita pastinya akan digiring kepada suatu tradisi masa Kekhalifahan Turki Ustmani di abad pertengahan sampai akhir abad 19. Suatu kata yang menunjukkan rumah para jariyat (budak-budak perempuan) bersemayam. Rumah dimana mereka   hidup untuk menghibur dan melayani hasrat seksual tuannya. Kalau beruntung,   mereka akan diangkat menjadi selir atau bahkan menjadi isteri sang tuan. Tetapi, selebihnya mereka akan dijual atau mati di tempat itu. Sedikitnya beberapa diantara mereka dimerdekakan. Di Harem inilah kisah dalam novel ini   bermula. ‘Harem’ bercerita tentang kehidupan dua   jariyat yang bersahabat:   Indasha dan Nirjis. Mereka dijual oleh pedagang budak yang baik hati, Rustam,   kepada keluarga bangsawan Mesir, Fawzi Bek. Kemudian karena kecantikan dan kemampuan seni yang dimi