Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

PARTAI KOMUNIS INDONESIA: PRO DAN KONTRA

Gambar
Oleh : Zainul Muttaqin Assalamualaikum Warahmattullahi Wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kita pada siang hari ini dengan sehat wal afiat. Tidak lupa, Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW yang telah mengemban amanah untuk menyebarkan agama Islam sampai pada kita semua. Saya berterima kasih kepada Ibu Rini karena telah memberikan tugas yang bermanfaat bagi kita semua dan dapat memudahkan saya memberikan pidato ini.
Gambar
SEJARAH PERKEMBANGAN KAPITALISME DAN  KOMUNISME BESERTA  PENERAPANNYA DI INDONESIA https://www.dcreport.org/2018/10/25/how-trump-bringing-child-labor/  Oleh: Zainul Muttaqin  Pada abad 19, di Benua Eropa terjadi sistem perbudakan massal oleh kaum kapitalis  yang bermula dari kaum borjuis  yang menyewa tanah pada kaum feodal , kaum kapitalis tersebut membuat pabrik untuk mencari keuntungan yang sebesar besarnya untuk meraih kekayaan hidup. Karl Marx yang pada masa itu adalah seorang penganut Materialis Historis  mengkritik kaum kapitalis, ia mengatakan; “Dalam masyarakat kapitalis, pekerjaan diatur dengan cara sedemikian rupa sehingga pekerja sebenarnya menjadi budak bagi kelas sosial lain. Dengan begitu, pekerja menyerahkan tenaganya kerjanya sendiri—dan dengan itu, seluruh kehidupannya—kepada kaum borjuis.”       
Gambar
Bisakah KAMMI Jadi Parpol? https://www.dictio.id/t/apa-saja-syarat-pembentukan-partai-politik-di-indonesia/107292 Komentar untuk Anis Maryuni Ardi Saya cukup terkejut bercampur gembira ketika membaca tulisan Anis dalam Jurnal KAMMI Kultural kemarin. Sebuah gagasan yang saya kira berani, kritis dan penting di tengah-tengah kekeringan dialektika yang melanda KAMMI. Tulisan tersebut mengandung banyak ide segar yang wajib dipertimbangkan kembali oleh seluruh kader KAMMI, terutama para eksponen di ibukota sana. Namun, tidak sedikit darinya beberapa perkara yang urgen didiskursuskan serta dikomentari. Dalam konteks inilah esai pendek ini hadir. Moga-moga menjadi timbangan yang berguna. ***
Gambar
KAMMI Tetap Oposisi Kurang dari sepekan ke depan, kita bangsa Indonesia, akan sekali lagi kembali ke TPS. Kalau 9 April kemarin kita memilih para calon wakil rakyat, 9 Juli nanti kita akan memilih calon presiden dan wakil presiden. Memilih dua putera terbaik bangsa  untuk memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Untuk mengemban misi melaksanakan empat tujuan bangsa ini sebagaimana tertera dalam preambule UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Karenanya, hari-hari ini kita dihadapkan pada fenomena politik yang kian memanas. Masing-masing kubu saling berkompetisi mengkampanyekan capres usungan mereka. Dengan menggerakkan mesin politik semaksimal mungkin. Mulai dari memasang alat peraga sampai mencorat-coret sarana prasarana publik. Dengan harapan rakyat dapat mengenal dan melabuhkan pilihannya sesuai kehendak mereka.
Gambar
Politik Umat Islam Di Tengah Pluralitas* https://covenantsoftheprophet.org/2017/05/23/responsibility-of-pluralism-in-islam/ Oleh: Zulfikhar Sejujurnya kita menyaksikan di tengah-tengah masyarakat Indonesia hari ini sedang mengalami fenomena peningkatan spiritualitas. Dimana-mana kita menyaksikan pengajian di gelar. Forum habib dan kiai didatangi ratusan sampai ribuan jamaah. Kebanyakan di antara mereka adalah remaja usia belasan tahun. Ustadz-ustadz kondang juga ramai menghiasi layar televisi  kita dengan pesan-pesan moral yang menarik semua kalangan usia dari muda sampai tua. Sampai pengajian budayawan besar seperti Emha Ainun Nadjib dengan ribuan jamaahnya yang bertebaran di berbagai penjuru Nusantara. Kalau hal itu kita rasakan, sebenarnya kita secara tak sadar sedang menyaksikan semangat Islam tengah bertumbuh pesat di negeri ini. Menopang kuantitas yang telah berada jauh sebelum negeri ini berada atau ditemukan oleh para founding parents . Juga akan kita s
Gambar
Ekses Kapitalisme dan Konflik dibaliknya    Judul                  : Sympathy for Mr. Vengeance Sutradara          : Park Chan-Wook Pemeran          :  Song Kang-Ho, Shin Ha-Kyun Genre                 : Crime Drama Durasi              : 129 menit Tahun                : 2002 Produksi          : Studio Box Negara               : Korea Selatan Korea Selatan di awal 2000an adalah salah satu negara di Asia yang mulai menampakkan kemajuan di berbagai sektor. Terutama  sektor perekonomian. Membuat negeri ini bergerak menyusul Jepang dan Tiongkok yang telah lebih dulu di depan. Pertumbuhan ekonomi negeri gingseng ini karenanya terus meningkat. Salah satunya dengan membangun serta memodernisasikan sektor padat karya seoptimal mungkin.   Mengoptimalisasi padat karya berarti memodernisasi industri. Agar unggul dalam memproduksi berbagai komoditas unggulan.  Sehingga mampu memenangkan pertarungan di pasar bebas. Hal ini sudah dimul

Mengapa Kita harus Demonstrasi?

Gambar
Demonstrasi dalam sebuah negara modern, khususnya dalam negara yang mengadopsi demokrasi, merupakan ekpresi rakyat untuk menunjukkan pandangannya terhadap suatu isu. Menyangkut pro kontra kebijakan yang di ambil pemerintah, kasus korupsi yang menyeret pejabat negara, ratifikasi RUU tidak pro rakyat, sampai kontrak investor asing perusak alam. Sebuah negara yang menganut demokrasi harus menjamin rakyatnya menggelar demonstrasi dengan bebas. Sebab demonstrasi adalah hak setiap warga negara. Sebagaimana negara menjamin hak-hak yang lain seperti kebebasan berserikat dan berkumpul, serta kebebasan beragama. Bukankah negara hadir untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya? Sehingga, tidak salah bagi rakyat untuk menyampaikan pendapat, keluh kesah dan tuntutan mereka.

Reportase Diskusi Pra-Aksi KAMMI Daerah Bantul: Idham Tak Layak ke Senayan

Gambar
BANTUL -Selasa kemarin (27/05), KAMMI Daerah Bantul menyelenggarakan diskusi di komisariat KAMMI UMY. Dusun Jadan, Kecamatan Kasihan, Bantul. Diskusi yang dimulai pukul 16.30 tersebut, membahas mengenai kasus korupsi yang menjerat mantan Bupati Bantul, Idham Samawi.  Sejak 17 Juli 2013 kemarin, Idham telah resmi di tetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia dituduh telah melakukan korupsi Dana Hibah APBD Bantul tahun 2011 sebesar 12,5 Miliar.  Pada Pemilu April kemarin, Idham telah resmi terpilih sebagai Anggota DPR RI. Sehingga, terjadi kontradiksi antara keterpilihannya dan kasus tersebut. KAMMI menilai seharusnya setelah di tetapkan sebagai tersangka, dengan sendirinya ia mesti legowo mundur dari pencalonannya sejak awal. Menjunjung etika politik dengan fokus pada kasus yang menjeratnya. Atas dasar itulah diskusi tersebut di selenggarakan.

Mengapa KAMMI DIY Menolak Capres 2014?

Gambar
Pada diskusi pra demonstrasi Pilpres 2014 malam Minggu kemarin, pengurus KAMMI Wilayah DIY mengusulkan wacana ketidakpercayaan kepada dua pasangan capres cawapres: Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta. Hampir semua kader yang hadir sepakat dengan wacana itu. tetapi banyak juga yang berbeda pendapat.  Kamwil menawarkan agar KAMMI sebaiknya netral. Tidak berpihak pada capres manapun. Sebab, komposisi capres yang ada tidak menunjukkan iktikad baik untuk membangun bangsanya. Politik busuk lebih di kedepankan ketimbang politik etik. “Golput saja lah,” kelakar Mas Dedi. 

Capres dan Etika Membangun Bangsa

Gambar
      Koalisi menuju pilpres 9 Juli mendatang mulai mengerucut. Setidaknya akan mencuat dua capres yang akan terjun bersaing: Jokowi dan Prabowo. Jokowi sudah siap 90 persen. Minus cawapres yang masih menunggu keputusan sang Ketua Umum. Sedang Prabowo tinggal menunggu pengumuman resmi PKS mengenai koalisi bersama mereka dengan PPP dan PAN. Kedua capres itu ibarat pemburu yang sudah siap dengan senapannya. Tinggal menunggu amunisi untuk diisi. Terlebih Jokowi yang sudah mendaklarasikan pencapresannya kemarin. Hal yang berbeda kita lihat pada posisi capres dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Tokoh yang satu ini sudah siap sejak jauh-jauh hari. Ramai berkampanye menghiasi media elektronik. Tapi hingga kini status politiknya belum jelas. Ical belum menggandeng satu partai pun. Saat ini komunikasi koalisi kembali ia jalin dengan Jokowi yang semula belum memuaskannya. Tampaknya ia tidak ingin Golkar menjadi oposisi. Posisi Jokowi yang sudah settle membuatnya tercenung.

Sanksi bagi Para Pedofil

Gambar
    Sejak terungkapnya kasus sodomi   yang menimpa seorang anak lelaki siswa Jakarta International School (JIS) oleh para paedofil yang tidak lain adalah petugas kebersihan sekolah elit tersebut. Belakangan mulai ramai bermunculan di media massa terkait pedofil-pedofil serupa. Kasus sodomi yang menimpa anak itu bukan yang pertama, tapi yang menjadi perhatian, mengapa peristiwa itu menjadi semacam kunci bagi kotak Pandora kasus-kasus serupa? Sodomi dalam masyarakat kita adalah model kejahatan yang masuk kategori berat. Mengapa kukatakan begitu? Sebab perbuatan itu tidak hanya merugikan si korban dan keluarganya pada saat itu. Yaitu ketika kejadian itu terjadi dan masa pemulihan setelahnya. Tetapi akan terbawa dalam perkembangan anak itu di masa depan. 

Prabowo dan Sederet Tuduhan Miring

Gambar
Sampai hari ini dimana-mana para aktivis berkoar-koar menuntut Prabowo agar diadili. Tuntutan itu meluas mulai media massa sampai media social. Posisi Prabowo sebagai Panglima Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat (Kostrad)   saat itu di anggap   sebagai posisi yang berhubungan langsung dengan operasi penculikan aktivis prodemokrasi 16 tahun silam. 11 anggotanya yang tergabung dalam Tim Mawar akhirnya di tetapkan sebagi tersangka pada persidangan di Mahkamah Militer 6 April 1999.  Dengan sederet fakta tersebut, Prabowo tentu sulit dapat mengelak dari berbagai tuduhan itu. Meskipun sampai sekarang ia menampik. Tuduhan itu baginya fitnah dan asumsi orang-orang yang ingin merusak integritas dirinya. Sebab sampai hari ini tuduhan-tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya. 
Gambar
Pijar Cinta antara Dua Waktu https://coloursinmycanvas.blogspot.com/2016/04/movie-review-il-mare.html Judul film       : Il Mare Sutradara         : Lee Hyun-Seung Pemeran           : Jun Ji-Hyun, Lee Jung-Jae Genre                 : Drama romantis Durasi                : 105 Menit Tahun                : 2000 Distribusi        : Sidus Pictures, Blue Cinema Negara               : Korea Selatan Pada tahun 1997 Han Sung-Hyun (Lee Jung-Jae), seorang mahasiswa arsitektur tingkat akhir   di sebuah universitas berkonflik dengan ayahnya. Konflik itu membuatnya memutuskan tidak melanjutkan studinya. Sebab ia tidak ingin seperti ayahnya, seorang arsitek terkenal yang larut dalam meniti karir sehingga tidak punya waktu   bersama. Memang sejak kecil, Sung Hyun tidak merasakan hangatnya kasih sayang dari seorang ayah sebagaimana anak-anak lainnya. Ia merasa dinomorduakan dengan karirn ayahnya. Sung Hyun pindah ke sebuah rumah yang dibangun di pinggir pantai.

Alasan Mencuri Mangga

Gambar
Kamis besok SMP 3 libur, tanggal merah Hari Pendidikan Nasional. Siang itu emperan depan sekolah ramai dipadati siswa yang baru pulang sekolah. Banyak siswa berdiri di bahu jalan menunggu jemputan atau mobil angkutan umum. Sehingga kemacetan tidak terhindarkan. Semua kendaraan umum dan pribadi melintas pelan layaknya antrian kendaraan di gerbang tol ibukota.  Sinar matahari turun sangat panas. Siang itu memang puncak musim kemarau tahun ini. Tidak terasa peluh mengalir menuruni dahi Ali. Sesekali punggung tangannya diusap-usapkan ke dahinya   yang terpanggang terik sehingga mulai berwarna kecokelatan. Satu dua kali ia ia menggunakan lengan seragamnya membantu mengusap-usap. 

Melawan Senior

Gambar
Riki adalah siswa kelas X sekolah menengah atas di sebuah kota di Papua. Beberapa hari yang lalu ia baru saja pindah ke kota itu. Mengikut pamannya yang pindah tugas ke kota itu dan meninggalkan keluarga besarnya di Sulawesi. Riki baru tiga hari masuk sekolah itu. Meski masih baru, ia sudah berteman akrab dengan beberapa siswa di kelasnya, khususnya Doni dan Rian. Riki tampak akrab bersama mereka, begitu dengan Dono dan Rian. Misalnya, pada hari pertama masuk sekolah, Rian mengajaknya jalan-jalan berkeliling sekolah. Doni juga mentraktirnya makan bakso ketika kelas berakhir. Kedunya   memperlakukan Riki sebagaimana saudara   mereka sendiri. 

Pemilu Telah Tiba

Gambar
Pemilu telah tiba Terik politik semakin panas Jalan raya berjejal alat peraga Semua partai berlomba saling tebas Anti-korupsi, integritas, jejak rekam jadi modal Siapa yang unggul dialah paling pantas Partai nasionalis atau agama tinggal sejarah Paling utama hanyalah citra Semakin tinggi, semakin berpeluang jadi juara

Mengurai Advokasi dan Representasi Politik KAMMI untuk Mewujudkan Demokrasi Substansialis

Gambar
Mewujudkan demokrasi substansialis dimungkinkan ketika nilai dan etika politik dijunjung tinggi oleh sebuah Negara. Pemerintahan di dalamnya belum layak memenuhi konsep tersebut, meskipun struktur dan pranata kelembagaan di dalamnya lengkap. Sebab demokrasi subtansialis dikatakan terjadi ketika pemerintah dapat memenuhi tujuan-tujuannya dengan mekanisme yang betul dan benar.  Di Indonesia hal tersebut masih jauh disebut layak. Meskipun kerinduan rakyat akan hadirnya nilai dan etika politik dalam postur demokrasi tidak terbendung lagi. Sehingga perlahan kekecewaan rakyat semakin tinggi. Peningkatan presentase golput sejak pemilu di era reformasi diselenggarakan adalah salah satu buktinya. Rakyat tampaknya sudah lelah dan bosan dengan sodoran janji tanpa bukti.

Misteri Hilangnya MH370

Gambar
Saya masih bertanya-tanya di dalam hati dimanakah sebenarnya pesawat Malaysia Air lines Flight MH370 persisnya jatuh? Benarkah tidak jauh daripada daerah tujuannya, Beijing, yang berarti di sekitar Vietnam atau Laut Cina Selatan? Anehnya, sampai hari ini mengapa belum juga muncul kepastian? Setidaknya kepastian pesawat itu kini berada? Tatkala banyak media mengabarkan bahwa MH370 jatuh di sekitar Vietnam, tiba-tiba muncul tesis kedua tentang peristiwa ganjil tersebut. Sayangnya, tesis ini lebih aneh dan diluar asumsi yang selama ini beredar. MH370 diduga jatuh di barat daya benua Australia.

Pemilu dalam Timbangan Ulama

Gambar
Prakondisi Pada pengajian Mocopat Syafa’at malam Selasa kemarin, banyak jamaah Maiyyah yang menanyakan setumpuk masalah . Terutama yang paling membuncah perhatian, yakni seputar Pemilu 2014. Setelah Cak Nun membuka forum diskusi, muncul lima orang jamaah yang bertanya.   Ada yang menanyakan integritas beberapa calon presiden yang telah lama menghiasi media massa, b agaimana memilih pemimpin yang tepat, dan ada jamaah yang mengajak untuk istikharah lebh dulu sebelum memilih. Setelah beberapa pertanyaan dari kelima penanya terkumpul, Cak Nun me m persilahkan kepada empat narasumber di panggung , yaitu Pak Musthafa W Hasyim, Kiai Ahmad Muzammil dan Mas Sabrang ‘Noe’ Letto untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. 

Diam

Gambar
Manis kuseruput kopi Menghitam dalam genangan saksi Tentang hidup yang setengah mati Berjongkok menyambut lidah yg menggeliat Berzikir, komat-kamit liat

Pikiran-pikiran Tjokroaminoto[1]

Gambar
Oleh Zulfikhar “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat” -H.O.S. Tjokroaminoto Saya kira terlalu dangkal jika kita membaca sejarah kemerdekaan tanpa membicarakan Soekarno. Dan rasa-rasanya mengkaji bapak bangsa itu terasa hambar tanpa terlebih dahulu menilik perjalanan sejarah intelektualnya. Dimana akan berhenti pada satu sosok yang kini tidak banyak lagi dikenal generasi muda: Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Seorang intelektual muslim yang tinggi sekali pengaruhnya bagi perjalanan intelektual Soekarno. Hubungan Tjokroaminoto dan Soekarno tidak saja sebatas hubungan kenalan biasa. Kendati Soekarno indekos di rumah Tjokroaminoto, hubungan keduanya sangat erat layaknya seorang ayah dan anaknya. Oleh Tjokroaminoto, Soekarno di didik menjadi seorang pemuda yang kutu buku. Banyak buku-buku berpengaruh saat itu dilahap Soekarno. Tidak hanya membaca, Soekarno ikut serta dalam diskusi bersama pemuda-pemuda lain yang indekos disitu. Kartosuw

PRESS RELEASE AKSI PENGAWALAN PEMILU 2014

Gambar
Gerakan Lima Menit Gerakan Mengawal Pemilu yang Cerdas dan Bermartabat Tersisa dua bulan menuju perhelatan pesta politik rakyat. 9 April besok akan menjadi babak penentuan bagi para calon legislatif (caleg) yang akan bertarung dalam pemilu wakil rakyat itu. Kepastian mereka duduk di kursi parlemen lima tahun mendatang akan di tentukan. Di bilik suara, dimana foto mereka terpampang, menjadi saksi siapa di antara mereka yang terpilih.

Kerusuhan di Pagi itu

Gambar
Pagi i tu langit biru cerah. Sinar matahari penuh menyinari pesisir Barat kota Biak yang beberapa saat lalu masih di telan kegelapan. Sinar matahari masuk ke sela-sela jendela dapur . L alu menerobos masuk ke dalamnya , menimbulkan sinar keputihan dari taplak plastik meja makan. Segelas air putih juga memancarkan sinar silau tersebut.  Pagi ini seperti biasanya, Mama membuat sarapan untuk kami. Menu kali ini bubur panas dan telur dadar. Sembari Mama sibuk memasak, aku membantunya membuat teh. Berkali-kali air teh kucicipi. Semoga tidak terlalu manis. Karena Mama selalu mengingatkan, jangan terbiasa dengan minuman manis. Kata Mama, nanti kena penyakit gula. 

Catatan MK 2: Gerakan Islam dan Politik Islam

Gambar
Oleh: Zulfikhar Pada hari Kamis kemarin, KAMMI Daerah Bantul   berkesempatan untuk silaturahmi dengan Ibu Siti Muslikhati. Dosen Hubungan Internasional UMY sekaligus tokoh HTI Yogyakarta. Kedatangan KAMMI selain silarutahmi juga ingin mengenal HTI lebih dekat. Maka tepat jika langsung mendengar langsung dari sumber utamanya. Ibu Siti sebagai seorang tokoh HTI yang cukup dikenal   secara nasional, KAMMI harap bisa memberikan informasi sekaligus ilmu yang mendalam tentang HTI dan pemikirannya. Tetapi silaturahmi kemarin tidak berjalan sesuai rencana. Yang seharusnya mengarah diskusi seputar HTI, sebaliknya harus mengarah pada diskusi yang lebih umum. Karena terjadi bias komunikasi antara KAMMI dengan Ibu Siti. Ibu Siti ketika memulai diskusi mempertanyakan alur diskusi yang KAMMI inginkan. Ia tidak setuju kalau diminta menyampaikan HTI. Karena   pada kesempatan itu ia tidak sedang dalam posisi sebagai kader HTI, malah lebih tepat sebagai dosen HI, khususnya dalam studi

Muhammad

Gambar
Hari ini kita kembali merayakan kelahiran seorang manusia adiluhung. Figur penyulut revolusi Islam di seantero jagad raya. Sosok manusia asketik yang kata-kata dari mulutnya (hadis) dicatat, dibukukan, dan dibaca umat manusia hingga sekarang. Dialah Muhamammad. Seorang yatim dan ummi (tidak bisa membaca), tetapi dengan keserbakekurangannya itu, ia memelopori lahirnya sebuah peradaban besar bernama Islam. Lima belas abad yang lalu, di sebuah kota perdagangan di Jazirah Arab, Mekkah, ia dilahirkan. Sayangnya, ia sudah yatim ketika melihat dunia. Ayahnya, Abdullah, sudah lebih dulu meninggalkan dunia. Hanya Aminah, ibundanya, yang menemani dan menyapihnya.