PARTAI KOMUNIS INDONESIA: PRO DAN KONTRA

Oleh : Zainul Muttaqin

Assalamualaikum Warahmattullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mempertemukan kita pada siang hari ini dengan sehat wal afiat. Tidak lupa, Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW yang telah mengemban amanah untuk menyebarkan agama Islam sampai pada kita semua.

Saya berterima kasih kepada Ibu Rini karena telah memberikan tugas yang bermanfaat bagi kita semua dan dapat memudahkan saya memberikan pidato ini.


Komunis pada politik Indonesia di kenal sebagai Partai Komunis Indonesia (Communist party indonesia) yang berlambang palu dan arit. Sekilas tentang sejarah, komunis pada dunia internasional dikembangkan dari Filsafat Marx dan gabungan paham Lenin. Buktinya, pada Revolusi Uni soviet tahun 1907 - 1917. Komunisme pada awal perkembangannya di Indonesia dibawa oleh para penjajah Belanda dan dikembangkan oleh penduduk pribumi, tokoh yang menyebarkan paham komunis di Indonesia yaitu Sneevliet dan dikembangkan oleh banyak tokoh seperti Muso, D.N Aidit, Tan Malaka dan lain lain. Mereka membangun partai Komunis pada tahun 1914 dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) dan mulai dikembangkan pada tahun yang sama. Pada perkembangannya PKI mempunyai karir yang sukses dengan menjadi partai komunis non-penguasa terbesar di dunia. Faktanya, PKI mendukung kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno yang berpaham Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme pada tahun 1945 dan mendapat banyak kursi politik pada masa kejayaannya, sebelum PKI dihancurkan lebih kurang 49 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1965.

Apakah tujuan Partai Komunis Indonesia? Menurut saya tujuan didirikan partai ini untuk mensejahterakan kaum proletar atau kaum buruh dan tani dengan peran partai komunis dan hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh Negara, tentu Partai ini menolak kapitalisme yang ingin meraut untung sebesar-besarnya dengan memeras tenaga buruh dan tani. Pada tujuan ini banyak lembaga Negara seperti militer membuat penjelasan yang tentu sangat berlawanan dengan tujuan Komunis aslinya. Seperti pada tahun 1965, militer pada saat itu melakukan pembunuhan para jenderal. Selanjutnya, mereka menuduh PKI sebagai pelaku dan itu pun menjadi alasan pembantaian anggota PKI di seluruh Indonesia. Partai ini menurut saya jika tidak dihancurkan, Indonesia sekarang akan lebih maju karena rakyat jelata akan hidup sejahtera seperti pada negara Kuba dan Korea Utara sebagai negara komunis termaju di dunia.

Dewasa ini, pemerintah melarang rakyat Indonesia mempelajari tentang Komunisme, faktanya banyak orang yang ditangkap karena mempelajari tentang Komunisme, aturan ini juga dicatat pada Tap MPRS no. XXV/1966. oleh karena itu, banyak buku komunisme seperti buku Marx dan Lenin yang dibakar pada masa orde baru, tetapi pada saat pemerintahan Gus Dur sempat menyatakan aturan itu akan dicabut, tetapi belum ada kepastian dicabutnya aturan ini. Sekarang, masih banyak organisasi yang mengadopsi paham komunis dengan berbaju kiri, organisasi-organisasi ini disebut organisasi Kiri. PKI, sekarang bila dengar banyak orang akan menentang dan bersifat konfrontasi. Mengapa begitu? Menurut saya yang telah membaca sebagian buku tentang Komunis, karena orang memandang partai ini hanya pada sisi buruknya saja. 

Kesimpulannya, PKI bersifat kontroversial dengan berpaham Kiri di Indonesia dan sangat dilarang. Tetapi, PKI sebenarnya mempunyai tujuan yang baik, banyak orang yang memandang PKI buruk karena hanya memandang sisi buruknya saja. Faktanya, karena pandangan ini terjadi pembantaian PKI pada tahun 1965. Pembantaian  ini sangat terbalik dengan sifat bangsa Indonesia yang berakal budi. Saran saya pahamilah PKI, bacalah sejarahnya, buku-bukunya lalu nilailah partai ini dengan baik.

Sekian apa yang dapat saya sampaikan, semoga menjadi perhatian bagi kita semua sebagai umat Islam akhir zaman.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh