Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Subsidi Energi: Kebijakan Populis daripada Strategis

Lagi-lagi isu penarikan subsidi energi kembali mengemuka. Setelah beberapa bulan lalu memanas pasca diplenokan di DPR. Putusan untuk tidak menaikkan harga BBM (menarik subsidi) oleh pemerintah dinilai sebagai sejumlah pengamat sebagai langkah populis. Wacana yang paling banyak muncul di permukaan menghubungkan kebijakan tersebut berhubungan dengan Pemilu 2014. . Kini, pemerintah berencana untuk menambah subsidi energi (BBM dan listrik) yang akan dianggarkan pada RAPBN tahun 2013. Tidak tanggung-tanggung anggaran subsidi tersebut  diusulkan naik sekitar Rp 103,5 triliun. Inisiatif tersebut keluar setelah mengevaluasi APBN-P 2012 yaitu Rp 202,4 triliun yang dinilai masih belum cukup mencegah resiko kelangkaan energi. 

Perempuan Jilbab Biru

Gambar
Aku berhenti di depan jalan malam itu Tidak berniat berhenti tetapi seketika harus berhenti Melihat-lihat ponsel mencari-cari pesan penting Sekilas ku lihat sepeda motor melintas Di pikiranku sekejab terekam punya seseorang yang kukenal Temanku orang Lombok, Vian

Kuantitas Suara Mahasiswa adalah Kualitas Pemira

Tidak terasa pusaran dinamika mahasiswa akan kembali mengemuka. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, momentum hangat ini selalu menggiring perhatian mahasiswa. Betapa tidak, kehadirannya membawa banyak harapan bagi mahasiswa yang mendamba kehidupan kampus yang lebih baik. Kedatangannya mencoba menawarkan dua pilihan kepada mahasiswa untuk tetap komitmen kepada status quo (pemimpin lama) atau berevolusi bersama kepemimpinan baru. Saatnya kembali merenungi kondisi sekarang menjelang perhelatan Pemilihan Umum Raya (Pemira). Sebuah even yang konon dianggap prestisius bagi seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tidak saja menjadi ajang mengamati geliat gerak politik mahasiswa di kampus, tetapi lebih dari itu adalah mengfungsionalkan partisipasi mahasiswa (pemilih) didalamnya.