Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015
Gambar
Sekali lagi tentang Mukadimah https://www.stocksy.com/2067424/moorish-gate-at-alhambra-palace Setiap kumpulan orang-orang yang terstruktur dan memiliki tujuan bersama, atau biasa kita kenal dengan organisasi, pasti memiliki anggaran dasar. Mulai organisasi politik hingga organisasi pemuda di kampung-kampung. Tidak terkecuali organisasi mahasiswa seperti KAMMI. Apalagi organisasi yang dengan rela hati, ikhlas, mengabdikan dirinya demi perbaikan umat. Disini, anggaran dasar diposisikan sebagai penuntun bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Bagi KAMMI, anggaran dasarlah salah satunya panduan yang membawa organisasi menuju bangsa dan negara yang islami. Anggaran dasar umumnya berisi panduan praktis mengenai segala hal ikhwal organisasi. Mulai momentum kelahiran, nama dan asas organisasi, struktur oganisasi, hingga pembubaran organisasi. Kendati begitu, rasa-rasanya masih terasa kurang jika anggaran dasar hanya berhenti pada aspek instrumentalis saja. Seharusnya

KAMMI Sebagai Ideologi[1]

Gambar
KAMMI Sebagai Ideologi [1] Diakses dari https://www.google.com/search?q=ideology+painting&client “Ideologi KAMMI bukan sesuatu yang final, dan tak boleh final” (Imron Rosyadi) Ideologi memang selalu menjadi perbincangan menarik yang tiada henti-hentinya dalam diskursus pergerakan mahasiswa. Mendefinisikan dan mengkategorikannya, merupakan pekerjaan yang oleh banyak aktivis dianggap penting. Terutama bagi gerakan dengan ideologi yang belum jelas. Atau yang belum sama sekali diketahui menganut ideologi apa. KAMMI adalah salah satunya. Ideologi dalam diskursus ke-KAMMI-an dalam setiap waktu selalu menjadi pokok diskusi yang tiada putus-putusnya. Setiap masa, dalam regenerasi KAMMI, mulai level komisariat hingga pengurus pusat, tidak henti-henti membicarakannya. Khususnya, dalam Daurah Marhalah III dimana kader di didik menjadi ideolog-ideolog KAMMI.