Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Silaturrahmi KAMMI ke Universitas Muhammadiyah Malang

Gambar
Alhamdulillah kemarin saya dengan akh Zennul bisa berkunjung ke kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kedatangan kami kesana sesungguhnya memberikan banyak pencerahan dan pelajaran yang banyak untuk bisa diaplikasikan kembali di kampus. Terutama untuk pergerakan KAMMI yang kini sedang berbenah setelah terobang-ambing dalam ketidakpastian dan fluktuasi kaderisasi yang kini masih dalam transisi. Saya membagi tulisan ini menjadi dua bagian. Yang pertama membahas tentang perjalanan kami dan yang kedua tentang pelajaran ( ibroh ) yang kami ambil dari dakwah KAMMI di UMM. Pada bagian pertama saya akan menampilkan sedikit kisah perjalanan kami ke kota Malang, berkunjung ke UMM dan kembali ke Jogja. Lebih banyak saya akan menuliskan pada bagian kedua tentang kondisi dakwah kampus disana dan ibroh yang barangkali bisa  kita –KAMMI UMY- ambil darisana dengan menyesuaikan kontekstualisasi iklim kampus antara UMM dan UMY. Sepakat? Sebenarnya kunjungan ke UMM sudah kami rencanakan se

ISLAMISASI PENGETAHUAN ATAU DEMISTIFIKASI ISLAM: TELAAH KRITIS GAGASAN KUNTOWIJOYO, NAQUIB AL-ATTAS, DAN ISMAIL RAJI AL-FARUQI MENYIKAPI ILMU PENGETAHUAN

Dalam kehidupan alamiah manusia barangkali sering menemukan ketidaksesuaian ilmu pengetahuan sebagai teori profane (baca: orientasi keduniawian) dengan agama (Islam) yang merupakan derivasi (penjabaran) firman Allah kepada makhluknya yang menjadi landasan sacral (baca: metafisik) sebagai sumber pengetahuan yang paling benar. Misalnya filsafat (mantiq/kalam) sebagai ilmu pengetahuan, banyak diperbincangkan sebagai sumber utama keraguan orang muslim terhadap Islam atau mungkin pendapat Freud dalam Psikologinya yang menganggap agama sebagai ilusi yang harus dimusnahkan dari peradaban. Tidak hanya itu ilmu Biologi, sejarah, politik, seni, dan lain-lain sebenarnya pada prinsipnya (era renaissance-modern) menolak peran agama dalam aktivitas keilmuannya. Maka lahirlah sekularisme ilmu dan agama.  Filsafat yang dianggap menggunakan nalar manusia an sich sebagai metode (kritisisme, empirisisme, rasionalisme, dialektis) dalam proses pencarian kebenarannya dianggap sebagai bentuk aktivit

PESAN PAK AMIEN KEPADA AKTIVIS MUSLIM

                                                                                                                                              Agustus 2010   YOGYAKARTA-Madrasah KAMMI adalah salah satu bentuk pembinaan di dalam organisasi KAMMI yang salah satu agenda rutinnya adalah silaturrahmi tokoh. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan kunjungan ke kediaman salah satu tokoh bangsa di negeri ini pada hari Ahad (01/08) pukul 16.00 WIB kami  tiba di kediaman beliau di Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Pak Amien begitulah beliau di sapa . Di kediaman beliau ternyata tidak hanya temen-temen KAMMI saja yang berkepentingan untuk bertemu beliau, sebelum kehadiran kami sudah menunggu beberapa pejabat yang berkepentingan dengan beliau. Diantara pejabat-pejabat tersebut ada yang berasal dari Sumatra Barat dan Riau yang semuanya tentu mempunyai maksud dan tujuan masing-masing. Beberapa menit kami menunggu seraya menikmati kedi

Indonesia dan Islam

Bantul, 10 Januari 2011 Semarak modernisasi di negeri yang sedang gencar untuk menuju identitas aslinya di hadapan masyarakat awam yang notabene sebagai masyarakat kelas 2 nyatanya tidak memberi pengaruh yang signifikan. Demokrasi yang sudah menjadi sistem yang dikultuskan oleh mayoritas penduduk Indonesia semakin menunjukkan kelemahan dan kebobrokannya. Mafia-mafia di lingkungan pemerintahan yang mengemuka dan tentunya kasus KKN yang sudah terkristal menjadi budaya, semakin menjalar dimana-mana meskipun pemerintahan SBY  sudah mencanangkan pemberantasan KKN secara sistemik. Melihat kondisi negeri yang sudah mulai bangkit dari tidurnya ternyata menyimpan sejumlah fakta yang bobrok di balik layar. Indonesia kini tidak mempunyai kekuatan dan terus menerus menetek kepada Barat yang selalu menyuapi dengan talangan-talangan yang berbunga-bunga mengakibatkan hutang Indonesia yang semakin menumpuk. Indonesia kini tidak mempunyai kekuatan dan posisi tawar di dunia Internasional. Pul