Dari Sang Pemimpin
Beberapa waktu yang lalu KAMMI Wilayah (KAMWIL) DIY menyelenggarakan acara "Temu Kader KAMMI se DIY yang diselenggarakan di Masjid Mujahidin, Kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Tepatnya Rabu, 30 Desember 2010. Agenda tersebut dihadiri oleh kader KAMMI dari seluruh kampus di DIY. Perwakilan komisariat yang tampak hadir diantaranya KAMMI UNY selaku tuan rumah, KAMMI UGM, UIN SUKA, UPN, INSTIPER, UAD, UII dan kami selaku perwakilan dari UMY .
Agenda tersebut diawali oleh Taujih yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Sunono. Beliau menyampaikan tentang sepak terjang aktivis muslim (KAMMI) di kampus. Bagaimana dakwah KAMMI di kampus, peluang, dan tantangan dakwah di kampus.
Ba'da shalat Maghrib, pasca Taujih dari Ustadz Abdullah Sunono. Kami bersama membaca Al-Matsurat sambil menunggu persiapan agenda berikutnya. Pasca membaca Al-Matsurat, salah satu akh dari KAMWIL maju ke depan forum. Beliau adalah Ketua KAMWIL DIY, akh Sujatmiko. Beliau maju menyampaikan taujih kepada kami.
Akh Sujatmiko menyampaikan kepada kami bahwa kader KAMMI harus mempunyai tujuan yang jelas. Beliau juga menyinggung Elemen Gerakan Mahasiswa (EGM) seperti HMI berkaitan dengan jaringan. Beliau berkata, "antum lihat HMI, mereka mempunyai banyak kader yang sekarang duduk di lembaga-lembaga negeri ini. Kalau mau berbicara jaringan, antum kalah dengan HMI. Tetapi," lanjut beliau. "Antum jangan kecewa dulu, kita (baca: KAMMI) punya sesuatu yang kekal. ALLAH itu yang kita punya". Berharaplah ALLAH selalu bersama kita.
Apa yang beliau katakan mendongkrak elan vitas kami yang hadir saat itu. Kami kemudian sadar bahwa kebersamaan dengan ALLAH lah yang membuat KAMMI tetap eksis sampai sekarang. Masih bisa melebarkan sayap ekspansi dakwah, tajnid jamahiri, tetap kritis menyampaikan kebenaran. Semoga usia KAMMI yang bertambah dewasa (12 tahun), semakin banyak melahirkan kader-kader dan aktivitas yang memberikan pengaruh terhadap pencapaian pemimpin-pemimpin besar dan perwujudan masyarakat Islami di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Wallahu alam bis shawab.
Agenda tersebut diawali oleh Taujih yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Sunono. Beliau menyampaikan tentang sepak terjang aktivis muslim (KAMMI) di kampus. Bagaimana dakwah KAMMI di kampus, peluang, dan tantangan dakwah di kampus.
Ba'da shalat Maghrib, pasca Taujih dari Ustadz Abdullah Sunono. Kami bersama membaca Al-Matsurat sambil menunggu persiapan agenda berikutnya. Pasca membaca Al-Matsurat, salah satu akh dari KAMWIL maju ke depan forum. Beliau adalah Ketua KAMWIL DIY, akh Sujatmiko. Beliau maju menyampaikan taujih kepada kami.
Akh Sujatmiko menyampaikan kepada kami bahwa kader KAMMI harus mempunyai tujuan yang jelas. Beliau juga menyinggung Elemen Gerakan Mahasiswa (EGM) seperti HMI berkaitan dengan jaringan. Beliau berkata, "antum lihat HMI, mereka mempunyai banyak kader yang sekarang duduk di lembaga-lembaga negeri ini. Kalau mau berbicara jaringan, antum kalah dengan HMI. Tetapi," lanjut beliau. "Antum jangan kecewa dulu, kita (baca: KAMMI) punya sesuatu yang kekal. ALLAH itu yang kita punya". Berharaplah ALLAH selalu bersama kita.
Apa yang beliau katakan mendongkrak elan vitas kami yang hadir saat itu. Kami kemudian sadar bahwa kebersamaan dengan ALLAH lah yang membuat KAMMI tetap eksis sampai sekarang. Masih bisa melebarkan sayap ekspansi dakwah, tajnid jamahiri, tetap kritis menyampaikan kebenaran. Semoga usia KAMMI yang bertambah dewasa (12 tahun), semakin banyak melahirkan kader-kader dan aktivitas yang memberikan pengaruh terhadap pencapaian pemimpin-pemimpin besar dan perwujudan masyarakat Islami di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini. Wallahu alam bis shawab.
Komentar
Posting Komentar