SEJARAH PERKEMBANGAN KAPITALISME DAN KOMUNISME BESERTA PENERAPANNYA DI INDONESIA
Diambil dari: https://www.internationalposter.com/product/either-death-to-capitalism-or-death-under-the-heel-of-capitalism/?i=2&&k=russian&&sw=&bw=&sh=&bh=&m=in&s=&o=0
Oleh: Zainul Muttaqin[1]
Pada
abad 19, di Benua Eropa terjadi sistem perbudakan massal oleh kaum Kapitalis[2]
yang bermula dari kaum Borjuis[3]
yang menyewa tanah pada kaum feodal[4],
kaum kapitalis tersebut membuat pabrik untuk mencari keuntungan yang sebesar
besarnya untuk meraih kekayaan hidup. Karl Marx yang pada masa itu adalah
seorang penganut Materialis Historis[5]
mengkritik kaum kapitalis, ia mengatakan; “Dalam
masyarakat kapitalis, pekerjaan diatur dengan cara sedemikian rupa sehingga
pekerja sebenarnya menjadi budak bagi kelas sosial lain. Dengan begitu, pekerja
menyerahkan tenaganya kerjanya sendiri—dan dengan itu, seluruh
kehidupannya—kepada kaum borjuis.”[6]
Pekerja yang menjadi budak tersebut
mungkin bekerja 12 jam sehari di dalam ruang produksi yang dingin membeku
padahal jatah mereka bekerja hanyalah 8 jam tetapi 4 jam berikutnya hanyalah
tipudaya pengusaha kapitalis, pekerja juga diberi bayaran sedikit yang tidak
mencukupi kebutuhan keluarga, dan juga pada perumahan pekerja sangatlah kotor
dan berbau pesing, karena di 1 kamar perumahan di tinggali 3 sampai 4 keluarga,
dan herannya pada perumahan tersebut hanya tersedia beberapa kamar mandi dan
toilet dan sering kali orang orang melakukan respirasi di sembarang tempat,
sehingga menimbulkan berbagai penyakit kulit, sangat menyedihkan.[7]
Karl Marx juga mengungkapkan bahwa kaum Kapitalis pada masa itu sebenarnya
adalah pemeras tenaga pekerja sehingga pekerja sama seperti budak.
Pada
masa itu juga, pekerja dipengaruhi oleh Agama Nasrani yang pada masa itu
menyatakan bahwa orang-orang harus menerima takdirnya masing masing , oleh
karena itu, Marx menyatakan bahwa ”Agama itu candu bagi masyarakat” maksudnya
Agama Nasrani pada masa itu membantu kaum kapitalis untuk meraih kekayaan. Dan
Agama Nasrani menjanjikan bahwa kekayaan duniawi juga mempengaruhi kekayaan
akhirat.
Karena
maraknya sistem perbudakan antara kaum kapitalis , Karl Marx membentuk Kaum
Komunis[8]
yang ingin menyejahterakan Petani dan
buruh yang dipekerjakan oleh kaum kapitalis, ia juga ingin menyamaderajatkan
masyarakat sehingga tidak ada yang terlalu kaya dan miskin dan juga memberikan
keadilan politik, dan ekonomi. Dalam komunisme perubahan sosial
harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi dari kaum kapitalis
melalui peran Partai Komunis. Logika
secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal
dengan proletar. Namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil dengan
melalui perjuangan partai. Oleh karena itu, diperlukan paham komunis yang
sekarang disebut komunisme untuk memberikan petunjuk bagi para kaum proletar[9]
atau buruh dan petani tadi.
Praktek
praktek kapitalisme di anut oleh berbagai negara, misalnya Amerika Serikat,
Korea selatan, Jepang, dll. Sedangkan, praktek praktek komunisme di anut oleh
berbagai negara, misalnya, Rusia, Vietnam, China, dan Korea Utara, dll.
Selanjutnya, akan dijelaskan tentang penerapan Kapitalisme di berbagai negara
dan cara Kaum komunis untuk melawan.
1.
Penerapan kapitalisme di Indonesia
dan perjuangan Kaum Komunis di Indonesia
Kapitalisme pada negara Indonesia
sudah lama di terapkan oleh penjajah penjajah pada masa lalu, tepatnya pada
akhir abad 18, Belanda telah berusaha untuk memeras produk
pertanian, sepeti kopi dan lada, hal ini dilakukan dengan penyerahan paksa dan
menjualnya ke pasaran Eropa. Dan para petani dipaksa untuk membayar pajak
dengan harga yang tinggi, dan diberlakukannya tanam paksa dan terjadinya
penindasan kaum buruh[10]. Ternyata,
sifat kapitalisme para penjajah berimbas pada generasi abad 21, yang memakai
barang barang luar negeri dan tidak tahu dampak negatifnya. Kita mengambil
contoh kecil saja, seperti halnya Air mineral Aqua yang juga menerapkan sistem kapitalisme yang ditanami saham oleh penjajah Palestina, yang tidak lain dan
tidak bukan adalah Yahudi. Contoh lainnya seperti merek gadget Samsung
yang diproduksi oleh negara kapitalis Korea
Selatan juga menerapkan sistem kapitalisme dengan cara menipu para Buruh untuk
bekerja 8 jam per 2 Gadget. Padahal, mereka hanya digaji per 1 produksi Gadget
yakni 4 jam dan 4 jam berikutnya mereka tidak digaji, sebenarnya, mereka sudah
mengetahui akan praktek kapitalisme
oleh kaum kapitalis. tetapi, mereka tidak diberi izin untuk membentuk serikat Buruh. Selanjutnya,
Indonesia malah membeli barang mereka tanpa tidak tahu akibat atau dampak
negatif dari barang tersebut.
Kaum komunis sebagai anti-kapitalisme
ternyata telah lama ada di Indonesia, tepatnya pada awal abad 20 yang dibawa
oleh Sneevliet[11] dari Belanda dan berkembang luas pada abad
yang sama. Di Indonesia, kaum komunis telah
membentuk partai yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI) pertama dipimpin oleh
Semaun, mantan ketua Sarekat Islam Semarang. Tan Malaka adalah salah satu contoh
dari banyak tokoh PKI yang juga berperan
penting terhadap sifat kritis yang dilakukan oleh PKI, buktinya, Tan Malaka[12]
menyatakan bahwa “Idealisme adalah satu
satunya senjata bagi pemuda”[13]
maksudnya Idealisme adalah penciptaan ide ide ideal untuk menciptakan keadilan
politik, dan ekonomi yang di dalamnya juga termasuk ide ide anti kapitalisme
Tetapi, pada pertengahan abad 20, tepatnya tahun 1965, PKI dituduh
melakukan pembunuhan terhadap 7 jenderal TNI, yaitu jenderal TNI Anumerta Ahmad
Yani, Letjen TNI Anumerta MT Haryono, Letjen TNI Anumerta S Parman, Letjen TNI
Anumerta Suprapto, Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen TNI Anumerta
DI Panjaitan, dan Kapten Czi Anumerta Pierre Tendean. Mereka diduga di bunuh dan disayat sayat tubuh
jenderal tersebut yang sekarang kita kenal sebagai peristiwa G30s/PKI, padahal
tuduhan itu hanyalah Konspirasi dari para Militer untuk menghancurkan PKI dan menjatuhkan
Soekarno dari jabatannya sebagai Presiden. Setelah kejadian tersebut, PKI sudah
tidak didukung rakyat karena provokasi militer terhadap masyarakat. Sebulan
setelah kejadian G30s/PKI, terjadi pembunuhan massal atas anggota anggota dan
kader kader PKI diseluruh Indonesia yang di pimpin oleh Mayjen Soeharto[14],
semua anggota PKI diseluruh Indonesia diburon, anggota anggota PKI yang tidak
dibunuh akan di jadikan Tapol dan dikirim ke pulau Buruh, Provinsi Maluku.
Mereka yang dikirim ke pulau Buruh tidak diberi izin untuk berpolitik selamanya
meskipun mereka telah bebas dari penjara. padahal, banyak anggota PKI di luar kota
Jakarta yang tidak mengetahui peristiwa G30s/PKI, bahkan, di dalam kota Jakarta
sekalipun banyak yang tidak tahu tentang peristiwa tersebut[15].
Pembantaian terhadap Anggota anggota
PKI pada tahun 1965 adalah salah satu pembantaian massal terbesar dan kurang di
ketahui oleh masyarakat. Peristiwa
ini menelan korban jiwa 1-3 juta jiwa[16].
Bahkan, setelah Peristiwa pembunuhan massal PKI, semua orang Indonesia dilarang
mempelajari hal hal mengenai PKI. Namun, pada masa pemerintahan Abdurrahman
Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur[17]
pernah mewacanakan ingin mencabut larangan tersebut. Tetapi, kepastian akan
pencabutan larangan tersebut masih belum ada kepastiannya.
Sekarang, di Indonesia peninggalan
PKI sudah tidak ada lagi, hanya sebagai sebuah sejarah. Namun, masih banyak
orang orang yang mempelajari sejarah tersebut hanya dalam versi Militer[18].
Oleh karena itu, paham Kapitalisme sangat berkembang di Indonesia pada abad 21
ini, bahkan Presiden SBY pun mempunyai otak.
Kapitalisme. Kapitalisme di Indonesia hanya bisa
di lawan oleh Komunis yang anti kapitalis, dengan begitu keeseimbangan politik
dan ekonomi akan stabil di Indonesia[19].
DAFTAR
PUSTAKA
Gaarder, Jostein. 2010. Dunia Sophie. Bandung: Mizan Pustaka
Rossa, John. 2008. Dalih Pembunuhan Massal. Jakarta: Hasta
Mitra
Magnis-Suseno, Franz. 2010. Pemikiran Karl Marx. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Malaka, Tan. Tan Malaka: Dari Penjara ke penjara.
11 September 2014
[1] Wakil Ketua MPK SMA Islam Terpadu Nurul Hasan
[2] Kaum yang mengedepankan kekayaan pribadi daripada bersama (sosial)
[3] Kaum pemilik modal dari kalangan orang orang kaya
[4] Kaum yang memiliki tanah atau disebut juga tuan tanah
[5] Orang yang menganut filsafat sejarah Marxisme-Leninisme, terdiri atas
pandangan Marx tentang hukum perkembangan masyarakat
[6] Penggalan kalimat oleh karl marx pada novel Dunia Sophie
[7] Wawancara dengan Zulfikhar, mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
[8] Kaum yang ingin membentuk kesamaderajatan antara masyarakat terutama
petani dan buruh dan juga memberikan keadilan politik dan ekonomi
[9] Kaum yang menjadi pekerja dalam penerapan kapitalisme yaitu buruh dan
tani
[10] Penggalan kalimat dalam Artikel Asas Sistem Kapitalisme di Indonesia
[11] Sneevliet adalah seorang tokoh komunis anti kapitalis Belanda yang lahir di Rotterdam, Belanda. Ia ikut
serta dalam perlawanan komunis terhadap pendudukan Jerman atas Belanda pada
masa Perang Dunia II dan dihukum mati oleh Jerman pada 1942
[12] Tan Malaka adalah seorang tokoh PKI yang diberi gelar Pahlawan Nasional
oleh Soekarno, tetapi, gelar Pahlawan tersebut banyak dilupakan oleh
Masyarakat. Bahkan, nama Tan Malaka tidak tertulis di semua buku sejarah sekolah
saat ini
[13] Kata kata dari Tan Malaka tersebut terpampang nyata berbentuk Spanduk
di Gang Belhim (Belakang Himo-Himo). Itu bukti bahwa paham Komunisme telah
masuk di Wilayah Ternate sekarang
[14] Mayjen TNI Soeharto adalah satu satunya jenderal yang tidak
ditargetkan dalam peristiwa G30s/PKI
[15] Kesimpulan pada buku Dalih Pembunuhan Massal karya John Roosa
[16] Menurut Kolonel Sarwo Edhie, komandan RPKAD dan pelaksana operasi
penangkapan PKI
[17]Presiden ke 4 Negara Republik Indonesia setelah B J Habibie yang kalah
dalam pemilu tahun 1999
[18] Sejarah dalam Versi Militer karena Militer yang memegang kekuasaan
pada masa lalu dan mereka yang memutar balikan fakta sejarah
[19] Menurut Zainul Muttaqin, lihat catatan kaki no. 1
Komentar
Posting Komentar