Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus


Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di rumah sakit karena merasa lemas. Pasien mempunyai riwayat diabetes sejak 5 tahun yang lalu. Saat pertama kali dilakukan diagnosa oleh dokter, pasien rajin memeriksakan kesehatannya. Tetapi, 2 tahun belakangan ini, pasien merasa badannya pulih kembali sehingga tidak pernah memeriksakan kesehatannya dan menganggap penyakit diabetesnya telah sembuh total. Pasien mengatakan tidak pernah mengatur pola dan porsi makannya. Pasien juga masih aktif merokok hingga saat ini. Hari ini hari kedua pasien dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan: TD: 130/90 mmHg, RR: 20x/menit, HR: 85x/menit, suhu: 37,4 °C, GDP: 251 mg/dl, BB: 78 kg, TB: 165 cm. pasien mendapatkan terapi: insulin NovoMix® 30 sebanyak 10 IU pagi dan 6 IU petang, glibenclamid 2,5 mg x 2, metformin 500 mg x 2.

A.    Masalah Utama
Kurang pengetahuan (Deficient Knowledge)

B.     Proses Terjadinya Masalah

1.      Pengertian

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis (Barbara C. Long, 1996).
Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronik yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan dengan ketidak ade kuatan penggunaan insulin (Barbara Engram; 1999, 532)
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Silvia. Anderson Price, 1995)
Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik pada mata, ginjal, syaraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada pembuluh basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.(Arif Mansyoer, 1997 : 580)

Diabetes Mellitus adalah sindrom yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tuntutan dan suplai insulin. Sindrom ini ditandai oleh hiperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Abmormalitas metabolik ini mengarah pada perkembangan bentuk spesifik komplikasi ginjal, okular, neurogenik dan kardiovaskuler (Hotma Rumoharba, Skp, 1997).
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Diabetes mellitus (DM) dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe DM yaitu:
1.      Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
2.      Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3.      Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4.      Diabetes mellitus gestasional (GDM)

2.      Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari diabetes mellitus meliputi, poliuria, polidipsia, dan polifagia. Poliuria (peningkatan urinasi) dan polidipsia (haus meningkat) terjadi sebagai akibat dari, hilangnya kelebihan cairan berhubungan dengan diuresis osmotik. Pasien juga mengalami polifagia (nafsu makan meningkat) yang dihasilkan dari keadaan katabolik yang disebabkan oleh defisiensi insulin dan pemecahan protein dan lemak. Gejala lain termasuk kelelahan dan kelemahan, perubahan visi mendadak, kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki, kulit kering, lesi kulit atau luka yang lambat untuk menyembuhkan, dan infeksi berulang. Onset Diabetes tipe 1 juga dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan mendadak atau mual, muntah, atau nyeri perut, jika DKA telah dikembangkan.

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
1. Katarak
2. Glaukoma
3. Retinopati
4. Gatal seluruh badan
5. Pruritus Vulvae
6. Infeksi bakteri kulit
7. Infeksi jamur di kulit
8. Dermatopati
9. Neuropati perifer
10.Neuropati viseral
11.Amiotropi
12.Ulkus Neurotropik
13.Penyakit ginjal
14.Penyakit pembuluh darah perifer
15.Penyakit koroner
16.Penyakit pembuluh darah otak
17.Hipertensi

3.      Etiologi
Etilogi atau penyebab Diabetes Melitus berdasarkan klasifikasi menurut WHO tahun 1995 adalah:
Diabetes tipe I :
a. Faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetic kea rah terjadinya DM tipe I. kecendrungan genetic ini ditemukan pada indovidu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor Immunologi
Adanya respon autoimun yang merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah  sebagai jaringan asing. Yaitu auotoantibodi terhadap sel-sel pulau langerhans dan insulin endogen.
c. Faktor Lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan destruksi sel Beta.
Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Factor genetic memegang peran dalam proses terjadinya resistensi insulin.

Faktor resiko:
a.       Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b.      Obesitas
c.       Riwayat keluarga

4.      Pemeriksaan Penunjang
1.      Glukosa darah sewaktu
2.      Kadar glukosa darah puasa
3.      Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl).
Kadar glukosa darah sewaktu
·         Plasma vena :
o  <100>
o  100 - 200 = belum pasti DM
o  >200 = DM
·         Darah kapiler :
o  <80>
o  80 - 100 = belum pasti DM
o  > 200 = DM
Kadar glukosa darah puasa
·         Plasma vena :
o  <110>
o  110 - 120 = belum pasti DM
o  > 120 = DM
·         Darah kapiler :
o  <90>
o  90 - 110 = belum pasti DM
o  > 110 = DM

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
1.      Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2.      Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3.   Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl).
C.     Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1.      Masalah Keperawatan
Kurang pengetahuan

2.      Data yang perlu dikaji

a.       Data Subyektif
1)      Klien merasa lemas
2)      Klien mengatakan tidak pernah mengatur pola dan porsi makanannya
3)      Klien mengatakan masih aktif merokok


b.      Data Obyektif
1)      Klien mempunyai riwayat diabetes sejak lima tahun yang lalu
2)      Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan: TD: 130/90 mmHg, RR: 20x/menit, HR: 85x/menit, suhu: 37,4 °C, GDP: 251 mg/dl, BB: 78 kg, TB: 165 cm. pasien mendapatkan terapi: insulin NovoMix® 30 sebanyak 10 IU pagi dan 6 IU petang, glibenclamid 2,5 mg x 2, metformin 500 mg x 2.


D.    Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan

E.     Rencana Tindakan
Diagnosa         : Kurang Pengetahuan

NOC
NOC Label     : Manajemen Diabetes (Knowledge: Diabetes Management)
Kriteria Hasil   :
1.      Jelaskan  fungsi insulin
2.      Jelaskan peran nutrisi untuk mengontrol tingkat glukosa darah
3.      Jelaskan cara konsisten melakukan diet

NIC                
Tingkat Diet (Diet Staging)
Kriteria Hasil   :
1.      Pantau kemajuan kesabaran pasien dalam melakukan diet
2.      Tentukan adanya bunyi perut
3.      Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk kemajuan diet  secepat mungkin tanpa menimbulkan komplikasi.
4.      Memutuskan jika pasien menolak buang angin


F.      Referensi
·         Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2. Jakarta : EGC.
·         Arjatmo Tjokronegoro. (2002). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Prinsip Gerakan KAMMI*