Tae Guk Gi: Kisah Dua Bersaudara
Judul: Taegukgi
Durasi:
138
menit
Tahun:
2004
Produksi:
SHOWBOX,
Kang Je Gyu Films
Sutradara:
Kang
Je-Gyu
Aktor:
Jang
Dong-Gun, Won Bin, Lee Eun-Joo
Asal:
Korea
Selatan
Genre:
Drama-Action
Kota
Seoul
padat dengan pengungsi. Mereka menyelamatkan diri dari agresi Korea
Utara (Korut) yang sudah diumumkan kemarin. Libur bagi tentara
dicabut. Sekolah-sekolah libur dimana-mana. Tentara pelajar dibentuk.
Pasukan Federasi Anti-Komunis (FAK) berpatroli mencari aktivis Partai
Komunis (PK). Paraktis kehidupan kota Seoul lumpuh total.
Semua
pengungsi sudah
berkumpul di stasiun menuju selatan. Mengamankan diri dari amukan
saudara mereka dari utara. Menumpuk berdesakan menjadi lautan
manusia. Tetapi kereta hari itu tidak hadir untuk mereka. Mereka
tidak bisa ke selatan. Kereta hari itu hanya melayani pemberangkatan
tentara Korea Selatan (Korsel) ke utara, menahan gempuran agresi
saudara komunis mereka.
Wajib
militer tiba-tiba
diumumkan di stasiun itu. Semua pria berusia antara delapan belas
sampai tiga puluh tiga tahun wajib melapor ke pos tentara di stasiun.
Hampir semua pria di tempat itu tidak tersisa. Padahal wajib militer
hanya mengambil satu pria dari setiap keluarga. Belakangan peraturan
itu dilanggar, sebab Korsel terdesak. Gempuran dari Korut tidak mampu
mereka bendung.
Di
dalam kereta yang penuh sesak dengan tentara pelajar. Berseragam
putih dan slayer dengan
adagium nasionalisme terikat di kepala. Dalam keramaian itu terlihat
perkelahian sengit pecah. Seorang pria sipil menghajar empat orang
tentara. Tetapi segera ia dikepung oleh tentara yang datang menyusul
dan babak belur terluka oleh keroyokan mereka. Seorang pria lain yang
lebih muda tidak kuasa menahan tangis melihat peristiwa itu. Ia tak
berdaya menolong karena didekap oleh dua tentara berpostur besar.
Rupanya
kedua
pria itu bersaudara. Mereka hendak kabur dari wajib militer. Keduanya
tidak berniat berperang seperti pelajar yang lain. Mereka seharusnya
mengungsi ke rumah paman mereka di desa. Juga harus harus merawat
sang ibu yang sakit. Tetapi usaha mereka gagal dan mereka harus
berpisah.
Lee
Jin-Tae (Lee Dong Gun) dan Lee Jin-Seok (Won Bin) adalah
kedua pria tersebut. Dua bersaudara yang terjebak dalam krisis
kemanusiaan dua Korea. Dua wilayah yang sama bahasa, ras dan budaya,
tetapi saling membunuh karena ideologi yang berbeda.
Jin-Tae
yang sulung seorang penyemir sepatu yang berani dan kuat tetapi tidak
terlalu memahami akar konflik kedua negara tersebut. Perang kapitalis
vis
a vis
komunis tidak terlalu dipahami pemuda putus sekolah seperti dirinya.
Ia hanya peduli dengan keluarganya. Peduli pada adiknya, Jin-Seok,
yang cerdas di sekolah dan menjadi harapan dirinya dan keluarga.
Jin
Tae berjanji kepada Jin-seok untuk membawa mereka pulang
dengan selamat. Untuk itu mereka harus berusaha untuk tetap selamat
dalam perang yang akan mereka hadapi. Berusaha tetap bersama sehingga
bisa saling menjaga satu sama lain. Melanjutkan mimpi mereka
masing-masing.
Harapan
dan cinta Jin-Tae kepada Jin-Seok membuatnya harus menjadi prajurit
berprestasi. Ia harus membunuh kapten tentara Korut dalam setiap
pertempuran. Agar mendapat medali kehormatan dan promosi jabatan.
Sehingga dengan prestasinya itu dapat mengirim Jin-Tae pulang.
Begitulah tawarannya kepada sang komandan yang bersikeras tidak mau
memulangkan adiknya.
Jin-Tae
perlahan
berubah. Ia mulai serius berperang. Mengajukan diri sebagai prajurit
sukarela dalam setiap misi berbahaya. Misi itu akhirnya membuatnya
banyak berhasil menyelamatkan nyawa teman-temannya. Juga membunuh
kapten musuh. Sehingga ia semakin dihormati sebagai prajurit
berprestasi.
Suatu
hari Jin-Tae
berhasil mengangkat semangat rekan-rekannya untuk menyerang garnisun Korut di dekat mereka–yang telah mensabotase jalur logistik mereka-
meskipun dalam keadaan lapar. Mereka berhasil menyerang garnisun
musuh yang tidak menyangka akan diserang oleh tentara-tentara lapar
itu. Dalam misi berbahaya itu Jin-Tae berhasil membunuh kapten Korut
yang berada dalam bunker. Membunuh dan mengebomnya beserta gudang
senjata di dalamnya.
Karena
usulan dan peran sentralnya
yang berhasil memenangkan serangan itu, Jin-Tae mendapat piagam
penghargaan langsung dari Presiden Shyngman Rhee. Ia bahkan
diwawancarai oleh wartawan perang dan dikunjungi atasannya serta
tentara Amerika yang baru saja tiba. Tetapi kemajuan karirnya itu
bertolak belakang dengan hubungannya dengan Jin-Seok. Jin-Seok
menganggap kakaknya telah berubah. Bernafsu menjadi pahlawan,
mengorbankan nyawanya meskipun dengan niat baik agar bisa
memulangkannya.
Dalam
perjalanan menerobos masuk ke wilayah Korut, Jin-Tae menjadi
manusia yang semakin emosional dan kejam.
Dalam perjalanan melalui desa-desa di Korut, ia banyak melihat ribuan
mayat sipil yang berserakan dibantai dengan sadis oleh serdadu
komunis. Sehingga dalam penyerangan berikutnya ia tidak membiarkan
satupun tentara komunis hidup. Bahkan temannya sendiri, Yong-Seok
(Jeon Jae-Hyeong), yang terpaksa bergabung dengan tentara komunis
juga dibunuh olehnya. Sebab menurutnya orang yang sudah menjadi
tentara komunis adalah penghianat yang harus dimusnahkan. Baginya
orang korsel yang sudah membunuh sesamanya tidak patut dimaafkan. Hal
itu membuat Jin-Seok marah dan tidak memaafkan perbuatan kakaknya
itu.
Dengan
semangat membunuh yang dilandasi fanatisme
yang kuat, Jin-Tae semakin berani dalam menyerang musuh. Ia tidak
segan-segan maju ke wilayah musuh sendirian untuk memburu kapten
musuh. Tanpa sadar ia telah berbuat lebih jauh sehingga membahayakan
pasukannya. Dalam salah satu pengejarannya terhadap kapten tentara
komunis, ia berhasil meringkus kapten itu. Tetapi teman baiknya,
Yong-Man (Kong Hyeong-Jin) terbunuh oleh pistol pengawal kapten
tersebut. Sehingga membuat Jin-Seok sangat marah dan menyalahkan
kematian Yong-Man padanya.
Dalam
perjalanan menuju medan pertempuran berikutnya, Jin-seok yang sudah
tidak tahan dengan kelakuan kakaknya memutuskan untuk mengunjungi
ibunya dirumah. Tetapi ia hanya menemukan Kim
Yong-Shin (Lee Eun-Joo), kekasih kakaknya, yang bersembunyi disitu.
Rupanya Yong-Shin bersembunyi dari kejaran pasukan FAK. Tidak lama
kemudian FAK tiba dan menangkap Yong-Shin dan Jin-Seok yang
mencoba melawan. Jin-Seok dikirim ke markas polisi militer (PM)
setempat untuk diadili.
Young-Shin
hampir saja dieksekusi bersama beberapa orang di depan kuburan massal
aktivis PK. Tetapi tiba-tiba Jin-Tae muncul dan menembakkan senapan
M-1 nya ke udara sambil menodong salah satu eksekutor FAK yang akan
menembak kepala Yong-Shin. Jin-Seok pun datang ke situ melarikan diri
dari PM dengan menyandera seorang tentara. Tetapi keduanya mendapat
todongan senjata dari lusinan tentara FAK di tempat itu. Kedua belah
pihak saling menodong dan mengancam.
Jin-Tae
dihadapkan pada fakta bahwa Yong-Shin telah bekerja pada
PK. Komandan FAK menyebut tunangannya itu telah bekerja sebanyak tiga
puluh lima kali. Dan rutin menghadiri rapat umum. Alibi Yong-shin
melakukan ini dikarenakan mereka kelaparan. Mereka tidak mendapat
bantuan pangan dari pemerintah korsel.
Lalu
akankah Jin-Tae menerima alasan Yong-Shin? Bagaimana dengan sikap
Jin-Seok menyikapi fakta itu? Apakah mereka bisa lolos dari serdadu
FAK yang telah menuduh keduanya komunis karena membela anggota PK?
Saksikanlah film ini di rental dan warnet terdekat rumah Anda.
Dalam
Taegukgi Lee
Dong Gun berhasil menampilkan akting terbaiknya. Seperti pada
perannya dalam film thriller My
Friends
(2000).
Maka pantaslah ia disebut-sebut sebagai aktor laganya Korea. Begitu
juga dengan Won Bin. Aktor yang terkenal dalam drama legendaris
Korea, Autumn
in My Heart
(2000), rupanya tidak saja menunjukkan keahliannya berakting
romantis. Ia ternyata mampu menunjukkan kebolehan yang lebih sebagai
prajurut terlatih. Apalagi ia juga pemilik sabuk hitam Tae Kwon Do,
seni beladiri asal negeri gingseng itu.
Satu
film terbaik dari sutradara Kang Je-Gyu ini layak Anda saksikan.
Pesan persaudaraan di dalamnya sangat kental. Terutama
yang menonjol persaudaraan dua bersaudara Jin-Tae dan Jin-Seok. Yang
berjalan pasang surut. Juga persaudaraan nasionalisme tentara korsel.
Perang rupanya membuat mereka semakin kompak dan erat dalam
persaudaraan perang (taegukgi).
Cie yang jadi penikmat film
BalasHapus